Thursday, November 11, 2010

Chapter 02 - IlmuMu Bagai PunggungMu

Senangnya kali ini Sang Pembual kembali mendapatkan kesempatan untuk menorehkan isi dalam benak yang telah tertahan lama. Anda benar....Membual...Perbualan tak dapat dipisahkan dari dinamika dan signifikansi realita kehidupan yang saya miliki, di samping nonton Crayon Shinchan, Nyuci + Njemur Baju x Mukul Kasur - Nyemir Rambut , dan Mijit Pelanggan. Tanpa berleha-leha karena bisa bikin kutu air (ga nyambung), mari kita lanjutkan kisah-kasus Bingo, anak tampan yang sangat menawan karena suka bikin greget para perawan berikut ini.


    "Rambut udah klimis,,,pakaian udah rapi,,,temulawak buat jaga kesehatan udah diminum,, apalagi ya?"

Si Bingo neh ceritanya mau masuk sekolah kanak-kanak, makanya doi pade nge-pose di depan cermin WC buat mastiin bahwa penampilannya overall telah memenuhi SNI. Maklum saja, kalau tidak dipersiapkan bisa mengganggu kemashlahatan umat. Merasa telah mirip artis penyanyi dangdut kondang, Bingo segera mengambil tas kesayangan yang telah dibeli ibunya. Tas ini memiliki nilai perjuangan yang tinggi. Jika Presiden Soekarno memiliki tongkat mistisnya, Sunan Kalijaga memiliki wayang, Mandra memiliki oplet, dan Bapak Muhsin memilki istri tiga (siapa tuh?), maka Bingo memiliki Tas Kamen Rider, berwarna merah hati kehijau-hijauan dengan corak bintik-bintik zebra dari kulit badak bercula yang diambil langsung dari Gunung Everest (Badak paan tuh?). Inilah tas pertama yang senantiasa menemani hidupnya dalam suka maupun duka.


Si Ibu, guru pemberani yang menjadi inspirator bagi Bingo untuk menjadi perampok, eh bukan, jadi orang yang berguna bagi nusa bangsa pun tak lupa memberikan sepatah, dua patah kata kepada Bingo.

    Satu Patah :

    Mak: "Nak, tak terasa kau sudah tumbuh besar, sekarang saatnya kau merasakan hidup yang sebenarnya. Dunia luar sekarang menantimu. Jadilah anak yang kuat dan pintar sebagaimana ibu dulu yang pernah juara karapan sapi dan juara jemur baju tercepat se-kelurahan."

    Bingo: "Iya mak, bingo janji deh buat abah-emak bangga. Bingo akan menjadi anak yang lebih baik dan lebih hebat. Pasti Bingo bisa menjadi juara karapan beruang kutub dan juara ambil jemuran tercepat se-kabupaten."

    Dua Patah :

     Mak : "Bagus Nak, hormati gurumu sayangi teman, itulah tandanya murid berprestasi."

    Bingo : "Believe me Mak, serahkan pada ahlinya"

 Kemudian, Bingo pun mencium tangan emaknya sebelum akhirnya pergi menuju TK yang telah beruntung menerima dirinya.


Waktu itu hari Senin, Pukul 09.55, TK Bual Sentosa dipenuhi oleh siswa-siswa baru ditambah pedagang batagor dan es krim yang memang jeli melihat pasar strategis dalam rangka meningkatkan neraca perdagangannya.

    Tak ada wajah yang ku kenal. Dimana ini? Apakah aku berada di tempat yang salah? Apa yang sedang aku lakukan di sini. Oh tidak, Oh no.



Tiba-tiba tangan si Bingo ditarik oleh seorang ibu setengah baya setengah sura. Oh, ternyata si ibu orang Surabaya yang merantau ke Sumatera Barat karena sudah terbelit utang yang menumpuk sehingga merasa harus kabur dari kejaran tukang kredit. Bu Sumi namanya. Suaminya orang Batak bernama Bapak Ranto, seorang pria berdedikasi tinggi, baju favorit kemeja panjang dengan lengan berlipat yang senantiasa mengantarkan istrinya setiap hari. Bu Sumi adalah orang yang ramah, tampak pada percakapan berikut:

      "Mat pagi, siswa baru ya,,? Ayo baris-baris di depan kelas. Prok-prok, dibantu yak."



Senyum itu, suara itu, perasaan itu, pandangan itu, pedagang batagor itu, semuanya jelas. Begitu banyak misteri yang sekelebat merasuk k benakku setelah selama ini cuma diisi Crayon Shinchan, Nyuci + Njemur Baju x Mukul Kasur - Nyemir Rambut , dan Mijit Pelanggan. Inikah dunia, inikah hidup. Benar, banyak hal yang mesti ku ungkap.



Pada saat pelajaran dimulai, Bingo mencari buku tulis di dalam tasnya yang juga berisi Majalah Femina, Majalah Kuliner Ringan, Daftar belanja bulan lalu (hah?). Membuka halaman pertama di buku tulisnya, Bingo pun terkaget. Ada tulisan "IlmuMu Bagai PunggungMu". Apa maksudnya ini? Siapa gerangan yang menulisnya? Bagaimana ini terjadi? Siapa peran pengganti Shireen Sungkar dalam Cinta Fitri? (kaga nyambung).

-To Be Continued-

3 comments:

Fajrie said...

kocak gan,, terus berkarya :D

Teuku Ben Johar Rajo Batuah said...

Nyang sabar ya gan.....
tnggu aja kejutannya...
Hahhay

Anonymous said...

eh gue jadi ngikutin serial bingo nih, ben. hajar gaan!

Post a Comment