Saturday, May 11, 2013

Chapter 07 - Lezat itu Sederhana

Kamera...Rolling...Action *teplok

Sang Pembual : Hai sahabat blog ku yang baik hatinya dan galau hidupnya. Kembali bersama saya "Sang Pembual", hadir disini bersama anda untuk membuat hidup anda menjadi lebih hidup.

Para pembaca : *tepuk tangan"

Saya akan melanjutkan kembali kisah Bingo, si anak yang hidupnya biasa-biasa aja, anteng-anteng aja, datar-datar aja. *apamenariknya?
Ya, saya tidak tahu juga sih apa menariknya, hanya saja di Indonesia sudah banyak banget yang membuat cerita yang menarik, makanya biar beda saya membuat cerita yang tidak menarik *bingungkanloe? *gwjgbingung *yowislah *lanjutgan

Cerita kali ini adalah seputar bakso.

Bakso adalah makanan terfavorit di kampung Bingo, disukai oleh setiap lapisan masyarakat,
  •   dari muda hingga tua
  •   dari pria hingga wanita
  •   dari menengah ke atas hingga menengah ke bawah
  •   dari yang palanya botak hingga palanya mohawk
  •   dari yang kumisnya seperempat hingga yang kumisnya cetar membahana
  •   dari artis yang terkenal hingga calon artis yang selalu gagal audisi

SEMUAAAAA MAKAN BAKSO *BERJEJER *miripiklanapagitu

Bingo pun sangat suka dengan masakan ini. Baginya bakso bukan sekedar makanan, bakso adalah teman *kebanyakannontontsubasa.

Suatu ketika setelah lonceng pulang TK Bual Sentosa berbunyi, suasana di kelas:

Tongki      : Alamak, laparnya, gmana coy jadi gak neh kita makan bakso?
Bingo       : Oh sure, guwe udah nabung nih buat hari ini makan bakso.
Cabi         : kalian mau makan bakso, ikut yuk, Mun-mun?
Simuna      : Gak ah, emak ane ngelarang makan bakso, gak sehat, ane makan dirumah aja.
Colek       : yaelah, gak pren amat lu broh. dikit ajelah, gak apa apa kali.
Simuna     : Gak ah, ane pulang aja.

Bingo, Tongki, Cabi, dan Colek pun berangkat menuju warung bakso yang posisinya memang terbilang sangat strategis dan marketable. Berikut petikan lokasinya:

         Sebelah utara berbatasan dengan RS (kamar mayat)

         Sebelah barat berbatasan dengan kuburan

         Sebelah Selatan berbatasan dengan penjara

         Sebelah timur berbatasan dengan rumah koruptor yang disegel

(Mulai berpikir keras dimana yang disebut strategis)

Kekhasan dari bakso adalah aromanya yang menggugah selera, merontokkan bulu hidung hingga ke akar-akarnya. Tiada satupun yang mampu menahan godaan dari jenis makanan rakyat ini.

Tak ayal, dalam radius 20 meter, Bingo dkk telah mampu mendeteksi kenikmatan yang akan mereka rasakan.

Tadaaaaa, plang yang bertuliskan
 
"Warung Bakso 'Mas Genit', Masakan Generasi Terkini" 
 
terpampang dihadapan keempat anak yang tak sabar menanti kelezatan tiap suapan kudapan si Mas Genit.

Di dalam warung, selepas memesan menu favorit mereka,

Colek         : Eh, guwe bingung deh kenapa ya namanya Mas Genit?
Bingo         : Wah, ini pertama kalinya buat lo makan dimari ya. Hmm, jawabannya, bisa lo liat ke Mas Genit
(Tetiba Mas Genit menoleh sembari mengedip-ngedipkan mata)
Cabi           : Wah bener, genit si masnya, emang guwe cewe apaan. Heeuh (bocahhh...bocahhhh..)
Tongki        : Pede amat lu, lu tau kagak, si mas genit emg matanya begitu, ada beberapa rumor seputar   "mata kedip" mas genit:

(Latar berubah, di panggung dengan setelan parlente si Tongki memaparkan)

Rumor 1 : Dulu si Mas Genit waktu sekolah di Jawa, adalah playboy terkenal dijamannya, setiap kedipan meluluhkan hati para wanita, hingga tua pun dia tetap mengenang masa keemasannya itu. (hah?)

Rumor 2 : Dulu si Mas Genit waktu sekolah di Jawa, adalah seorang anak saudagar kaya raya yang suasah mendapat wanita yang ikhlas menerima apa adanya, karena itu, dia menyamar sebagai siswa berpenyakit kedip stadium akhir, dan ternyata aktingnya terbawa hingga masa tuanya (makin ngaco -_-)

Rumor 3 : Dulu si Mas Genit waktu sekolah di Jawa, adalah seorang anak berandalan, ngata2in orang, paling terkenal ngomong "cacingan loe". Salah satu yang diterakinya adalah ibu Malin Kundang yang lagi merantau. Tak ayal, Ibu Malin Kundang berkata "Ambo kutuak jadi cacingan". (terserah loe dah)

Begitulah ceritanya
Colek, Bingo, Cabi : "Termangu"

Tiba-Tiba Mas Genit datang menghampri membawa pesanan. Bingo dkk menyambut dengan bahagia. Bingo pun melihat Mas Genit, dan beranggapan, apapun yang menjadi rumor diluaran sana, Bingo memilih percaya, bahwa setiap kedipan Mas Genit seakan-akan berkata "Selamat menikmati hindangan yang sederhana, tapi lezat tiada tara"

(Sang Pembual ngambil tisu)

Friday, October 28, 2011

Chapter 06 - Sesuatu

Hai para pembaca yang berbudiman. Keliatannya kalian semua sudah begitu lama menunggu bualan-bualan saya yang emang ngangenin. Mohon maaf sebelumnya dikarenakan saya untuk sementara berubah jadi orang yang agak serius (belum serius looh) dan pada akhirnya menurunkan kemampuan dan kapabilitas saya dalam membual. Tetapi tenang, membual adalah jati diri saya yang akan terjaga keluruhannya. Itu menjadi Sumpah Pembual, "membual satu membual terus saja".

Oke-oke, saya rasa intronya sudah cukup panjang. Mari kita kembali ke jalan cerita yang sempat terputus. Kali ini kita berbicara mengenai "sesuatu". Kenapa begitu? adakah hubungannya ama penyanyi berparas cantik yang lagi naik odong-odong? *yaya naik daun maksudnya
Sebenarnya tidak, lalu kenapa tidak? Hmm, saya memilih untuk tidak menceritakan soal dirinya karna saya tak sanggup setia. (~.~)x *brb nyari kasetnya

Sesuatu adalah sebuah kata yang merujuk pada satu hal apakah itu berwujud atau tidak berwujud (pocong : nape manggil gw). Sifatnya misterius karna menyembunyikan maksud dan tujuan yang dibicarakan. Inilah yang terjadi pada diri Bingo ketika doi pergi berbelanja ke pasar bareng keluarga. Kalo aja masa itu udah ada facebook, pastilah Bingo udah update status kaya gini:

Bingo cuteslalubegini   "Lagi jalan-jalan ke pasar nih, duuh rame buanget yak." with papa, mama, kakak

yaa, saat itu adalah saatnya mencari barang-barang baru, karna pada hakikatnya manusia butuh pembaharuan, seperti pakaian, sepatu/sandal, alat-alat dapur, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya.

Mungkin bagi sebagian orang, berbelanja adalah saat yang membahagiakan apalagi kalau megang uang banyak, tapi bagi Bingo....hmmph....sama sekali tidak....saya ulangi TIDAK.
pasar yang sumpek oleh begitu banyaknya orang-orang dari segala lapisan masyarakat ditambah berisiknya mbak2/mas2 yg nawarin produknya, dan diakhiri dengan lamanya sang ibu/kakak dalam memutuskan barang mana yang hendak dibeli membuat si Bingo lelah untuk berjalan dan otomatis betisnya makin gede sehingga cita-citanya menjadi Top Model "Majalah Sobek" hilang sirna.

Mbak Toko : Ayo buu masuk, dipilih barangnya, banyak baju yang bagus di sini, lagi trend loh
(Hati Bingo) : (mulai nih bujukan setannya)
Ibu               : Hmmp, itu baju yang warna ungu bagus, bisa dicoba?
Mbak Toko : ya bu bagus, cocok sama ibu
(Hati Bingo) : (ya bu, udah beli aja)
Ibu               : Tapi payetnya kebanyakan, yang dikit aja ada nggak? Nah, yang biru itu.
Mbak Toko : wah iya bu, lebih bagus yang ini
(Hati Bingo) : (labil banget nih si mbak)
Ibu               : Iya bagus, tapi ada yang corak bunga nggak, kaya yang warna merah itu
Mbak Toko : Oh yang itu, ya lebih bagus. jadi klitan lebih muda (mulai keringetan)
(Hati Bingo) : (masih bertahan si mbak rupanya)
Ibu               : Naahh, bagus banget iya kan kak *melirik ke arah si pat
Pat               : bagus buu, tapi mahal, kan mesti beli sepatu barunya Bingo dan tasnya saya.
Ibu               : Oh iyaa, makasi ya mbak, saya liat-liat dulu
Mbak Toko : (Tutup toko langsung pulang)
(Hati Bingo) : (Kasian nih si mbak, pasti jiwanya jadi galau nih)

Itulah sepenggal kisah tawar-menawar dari ibu bingo dan mbak toko yang berujung duka.  Terkadang kita tidak tahu apakah segala yang kita lakukan akan berujung pada keberhasilan atau kegagalan. Tapi ada "sesuatu" yang lebih penting, yaitu usaha atau ikhtiar. Semoga kita tidak berakhir tragis seperti Mbak Toko di atas. Jadilah Mbak Toko yang selalu semangat mencoba.
Sekian.
*ngejar Mbak Toko

Thursday, July 28, 2011

Marhaban Yaa Syahro Ramadhan

Alhamdulillah wa syukurillah terucap dari hati,
lampiaskan kebahagiaan diri menyambut bulan yang suci,
rindu ramadhan kembali berlabuh menyapa kaum muslimin.
mengucap salam kepada para pengemis ketaqwaaan,
memberikan manisnya ibadah dan amal kebaikan.

Tak lama lagi, sebentar lagi,
kita akan berpuasa dari nafsu tatkala bersua mentari ,
masjid bergema mengajak tarawih dan tadarus di saat bulan menemani,
tak ada detik yang terlewat melainkan rahmat Sang Pemilik Semesta,
jadikan langit dan bumi, saksi perjuangan menuju kesucian.

Marhaban Yaa Syahro Ramadhan,
awalmu menjadi ladang keberkahan dan rahmatNya,
tengahmu melapangkan jalan menuju pengampunanNya,
akhirmu membakar dosa bagi hambaNya,
hantarkan hati menuju kesempurnaan iman.

Marhaban Yaa Syahro Ramadhan,
hadiah bagi hambaNya yang dinantikan,
simpul jalinan silaturrahmi bagi kerabat dan sahabat,
doa-doa bertebaran menuju pintu langit yang terbuka,
berdzikirlah dan bershalawat salam atas Rasulmu,
mohonlah kepadaNya atasmu, keluargamu, agamamu, bangsamu, dan akhiratmu kelak,

Marhaban Yaa Syahro Ramadhan,
Lapangkanlah maaf atas segala kekhilafan,
Semoga berujung fitrah di hari kemenangan.

By : Ben Johar

Tuesday, July 26, 2011

Segelas Kopi - Kampung Merayu

Apa kabar para pembaca bualan yang selalu setia menemani pembual untuk menikmati berbagai keindahan untaian kata yang dapat tercipta (yea..yea)...
Melihat keadaan atau situasi atau kondisi atau suasana atau kejadian atau.... (woiyy....!!) *.* <-- dilempar kacang mede
pembual mencoba memberikan tips-tips rayuan gombal yang disediakan untuk kawan-kawan yang merasa susah untuk merayu karena keterhimpitan ekonomi (yaya,,kaga nyambung)

Rayuan ini dibuat dalam keadaan sesadar-sadarnya dengan saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja (Jakarta, 1945) yang disesuaikan dengan latar belakang atau profesi yang ada.

1. Rayuan Dokter Spesialis Mata

Biarkan aku menjadi retina yang senantiasa  menerima cahaya dari hatimu

2. Rayuan Tukang Obat

Oleskanlah secercah cintaku untuk menyembuhkan luka di hatimu

3. Rayuan Bapak Kepala Desa

Jika saya bisa menjadi pemilik hatimu, maka akan saya bangun harapan masa depan yang indah bersama karena bersama kita bisa

4. Rayuan Sopir Angkot

Jauh ataupun dekat, rasa yang ku miliki tetaplah sama kepadamu

5. Rayuan Rocker

Ku berjanji, akan ku hentak-hentakkan panggung kehidupan kita dengan cinta dan kebahagiaan

6. Rayuan Koki

Kan ku taburkan bumbu-bumbu cintaku ke dalam adonan kasih sayang yang kita buat

7. Rayuan Pembawa Acara Gosip

Saya akan ungkap hal-hal yang dianggap tabu menjadi layak dan patut diperbincangkan demi cinta yang ingin saya perjuangkan

8. Rayuan Pemain Sepakbola

Aku tak akan berhenti untuk menggiring cintaku selalu hingga masuk ke dalam gawang hatimu

9. Rayuan Angkatan Bersenjata

Aku tak akan menyerah menembakkan amunisi hatiku hingga cintamu jatuh lunglai ke pangkuanku

10. Rayuan Guru SD

Akan ku goreskan satu kata cinta pada papan hatimu

11. Rayuan Pilot

Ku bawa engkau menuju tingginya angkasa agar kau dapat melihat hamparan hatiku yang luas untukmu

12. Rayuan Tukang Isi Angin Ban

Kan ku genjot terus pompa kasih sayangku hingga terisi penuh di hatimu

13. Rayuan Preman dalam Bis

Saya tidak ingin keluar masuk penjara kegalauan hanya untuk mendapatkan sedikit cinta darimu. Sedikit bagimu, cukup untukku.

14. Rayuan Artis Bollywoood

Berikanlah kesempatan bagiku untuk memutari pohon cinta yang tertanam dihatimu

15. Rayuan Bang Oma

Tidak terima cintaku....Terlaaaluuu...!!


Itulah sedikit conton rayuan yang dapat menjadi referensi bagi anda-anda sekalian. Semoga dapat bermanfaat.

PS : Jangan Buang Angin Sembarangan, karena itu akan membuat rayuan anda menjadi tiada guna. WASPADALAH!!!

Monday, June 20, 2011

Segelas Kopi - Soul Healing

 AL-I'TIRAF

Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan
wa laa aqwaa 'alaa naaril jahiimi
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii
fa innaka ghaafirudzdzambil 'azhiimi
Dzunuubii mitslu a'daadir rimaali
fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali

Wa 'umrii naaqishun fii kulli yaumi
wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Ilaahii 'abdukal 'aashii ataaka
muqirran bidzdzunuubi wa qad da'aaka
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun
wa in tathrud faman narjuu siwaaka
 

Sebuah pengakuan dari manusia, siapapun, yang merasa tak bisa berhenti untuk mengucap taubat;
Sebuah bentuk kepasrahan manusia akan hidupnya kepada Dia yang ia cinta;
Sebuah permohonan seorang manusia akan perlindungan kepada Dzat yang senantiasa dihatinya;
Sebuah ikatan yang selalu dijaganya dengan sujud dan keikhlasan;

Sebuah doa dari seorang anak manusia, yang dosanya berbekas tiap waktu, memintaMu mengakui dia sebagai orang yang Engkau ridhoi...
Hanya RidhoMu...yang anak manusia itu butuhkan...


Inna Sholatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamatii Lillahi Rabbil'alamin

Sunday, June 5, 2011

Segelas Kopi - Curhat Tak Berbayar

AKULAH MAHATHIR

Perkenalkan, aku Mahathir
yang tiap malam selalu bersemangat membuka lepi
melanjutkan kata-kata indah untuk dielaborasi
namun akhirnya menonton Dividi

Salam Kenal, Aku Mahathir
yang hari-harinya sibuk melobi petinggi
tuk sekedar mencari info yang dicari
yang membuat pulsa ku kudu diisi tiap 3 hari

Halo, Aku Mahathir
bermimpi tuk dinyanyiin gaudeamus igitur
sambil memakai toga dan jubah yang menjulur
yang membuatku tak henti mengejar Mas Pur

Yoyoyo, Aku Mahathir
Anak kedua dari tiga bersaudara
meminta restu pada siapa saja
biar hari dan malamku kembali tenang bersahaja


T.T T.T T.T
Tertanda
Akulah Mahathir

By: Mahasiswa Tingkat Akhir

Saturday, June 4, 2011

Chapter 05 - Idolaku Inspirasiku

Haaah, sudah lama rasanya saya, sang pembual, menulis kisah hidupnya yang masih sangat panjang 'tuk diungkapkan. Padahal telah banyak korban yang terbualkan  lagi sakau ingin mendengar bualan saya yang ternyata menjadi obat penenang dikala mereka gundah, gelisah, dan mimpi basah.
Yah, untuk itu, dalam kesibukan saya (tidur, bangun, beol, makan, dan seterusnya), disempatkan untuk melanjutkan cerita.

Pada suatu hari....saya lupa tuh hari apa tanggal apa dengan siapa semalam berbuat apa, tapi yang jelas terbersit dalam benak ini, saat dimana sepasang meong  tetangga
lagi ribut entah memperbincangkan apa. Tapi klo merunut dari kitab mahabrutus terjemahan meong, saya bisa menangkap intisari dari perbincangan antara Mece  (Meong Cewe) dan Meco (Meong Cowo) berikut ini:
Mece : Meco, anak kita udah minta adek tuh...ngeong
Meco : Oh, boleh-boleh.. Aa' standby kok...ngeong
Mece : tapi kita kan lagi Ngabe (menjalankan program KB)...ngeong
Meco : tapi kan masi bisa....ngeong
Mece : Iya, tapi begitu berenti langsung 'dung'...jangan maksa deh...ngeong
Meco : Ealah, dasar ngeong neh, klo gitu ngapain buka wacana kaya gitu...Ngeong me so well lah...

Kembali ke pokok permasalahan,,

Mengkhayal, berimajinasi, adalah sifat khas yang dimiliki oleh seorang anak yang masih berusia muda. Siapa yang tidak kenal dengan Power Ranger, ato Sailormoon, ato Satria Baja Hitam, ato malah Suster Ngepot (Banyak yang nunjuk,,,). Kehadiran makhluk khayalan tersebut menghiasi hari-hari banyak anak, termasuk Bingo dkk. Dan salah satu kebiasaan mereka adalah menceritakan superhero mereka, kekuatan, kelebihan, jalan ceritanya, dan dampak bagi sistem perekonomian nasional (oh, nyang ini bagiannya
bapak-bapak yang lagi ngopi di warung). 
Saat jam istirahat adalah saat yang tepat untuk membuka forum diskusi anak-anak kelas Tekun untuk menceritakan unek-unek mereka tentang SUPERHERO

Bingo : Hoam, ai ngantuk neh, semalem nonton Kuuga Volume 1-10
Colek : Wah, yu juga demen kuuga bin, ai udah sampe volume 14 loh....*bangga
Tongki : Wah, emang seru tuh brur? ai mah tiap malam bantuin ibu masak buat jualan. Maklumlah, animo konsumen lagi tinggi ke warung ai.
Cabi : Dasar cowo ya, obrolannya ga berkualitas.
Tongki: Eh, daripada yu cab, nyisir barbie mulu seharian, rambut ndiri jadi ga keurus.
Bingo & Colek : tulll.....
Cab : Eh sory ya, ai ga perlu ngurusin toh rambut ai udah bagus dari sono.
Bingo&Colek :Prettttt.
Colek : Tapi tenang tong, sebagai ketua kelas yang oke punya, saya akan minjemin kasetnya. Tidak dipungut biaya. Cukup makan gratis di warung yu aja.
Tongki : wah, jolim yu namanya. Ntar margin profit ai berkurang dong.

Ibu Sumi pun masuk ke kelas......

Bu Sumi : Ayo anak-anak, duduk yang manis ya, klo kurang manis tambahin merica.
               Eh, Simunah mana? Cabi?
Cabi      : Wah, madam, seabis istirahat tadi simunah ke kamar kecil, belum balik-balik, kali aja lagi pewe     madam.
Bu Sumi : waduh, cepat kamu liat ke kamar kecil. Kali aja doski masi karokean di dalam.

Tiba-tiba Simunah pun datang, dengan wajah yang riang. Ternyata, simunah abis melepaskan beban dalam dirinya (baca: BAB)
Bu Sumi: Oke, sekarang pelajarannya adalah Siapa idolamu? Nah, kalian pilih siapa idola dan kelebihannya apa. Kita kocok dulu telor ma tepungnya, enggak,

maksudnya nomor absensinya.

Suasana kelas pun tegang, menunggu the chosen one yang akan bercerita. Setiap mata bertemu pada kocokan. Kocokan mengalihkan dunia.

Setelah selesai ngocoknya...

Bu Sumi : Nomor 12,,,Simunah, ayo maju ke kelas.
Simunah : baik madam.
Bu Sumi : Oke, sekarang ceritakan. Katakan apa yang ingin kamu katakan, tapi jangan katakan apa yang   tidak ingin kamu katakan. sugesti saya jelas Mun?
Simunah : Jelas Madam
Bu Sumi : Ceritakan tentang idolamu

Siapakah idola Simunah??Penasaran?? Tunggu yang mau lewat berikut ini

Jenglot : Permisii.........Punten.....