Friday, October 28, 2011

Chapter 06 - Sesuatu

Hai para pembaca yang berbudiman. Keliatannya kalian semua sudah begitu lama menunggu bualan-bualan saya yang emang ngangenin. Mohon maaf sebelumnya dikarenakan saya untuk sementara berubah jadi orang yang agak serius (belum serius looh) dan pada akhirnya menurunkan kemampuan dan kapabilitas saya dalam membual. Tetapi tenang, membual adalah jati diri saya yang akan terjaga keluruhannya. Itu menjadi Sumpah Pembual, "membual satu membual terus saja".

Oke-oke, saya rasa intronya sudah cukup panjang. Mari kita kembali ke jalan cerita yang sempat terputus. Kali ini kita berbicara mengenai "sesuatu". Kenapa begitu? adakah hubungannya ama penyanyi berparas cantik yang lagi naik odong-odong? *yaya naik daun maksudnya
Sebenarnya tidak, lalu kenapa tidak? Hmm, saya memilih untuk tidak menceritakan soal dirinya karna saya tak sanggup setia. (~.~)x *brb nyari kasetnya

Sesuatu adalah sebuah kata yang merujuk pada satu hal apakah itu berwujud atau tidak berwujud (pocong : nape manggil gw). Sifatnya misterius karna menyembunyikan maksud dan tujuan yang dibicarakan. Inilah yang terjadi pada diri Bingo ketika doi pergi berbelanja ke pasar bareng keluarga. Kalo aja masa itu udah ada facebook, pastilah Bingo udah update status kaya gini:

Bingo cuteslalubegini   "Lagi jalan-jalan ke pasar nih, duuh rame buanget yak." with papa, mama, kakak

yaa, saat itu adalah saatnya mencari barang-barang baru, karna pada hakikatnya manusia butuh pembaharuan, seperti pakaian, sepatu/sandal, alat-alat dapur, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya.

Mungkin bagi sebagian orang, berbelanja adalah saat yang membahagiakan apalagi kalau megang uang banyak, tapi bagi Bingo....hmmph....sama sekali tidak....saya ulangi TIDAK.
pasar yang sumpek oleh begitu banyaknya orang-orang dari segala lapisan masyarakat ditambah berisiknya mbak2/mas2 yg nawarin produknya, dan diakhiri dengan lamanya sang ibu/kakak dalam memutuskan barang mana yang hendak dibeli membuat si Bingo lelah untuk berjalan dan otomatis betisnya makin gede sehingga cita-citanya menjadi Top Model "Majalah Sobek" hilang sirna.

Mbak Toko : Ayo buu masuk, dipilih barangnya, banyak baju yang bagus di sini, lagi trend loh
(Hati Bingo) : (mulai nih bujukan setannya)
Ibu               : Hmmp, itu baju yang warna ungu bagus, bisa dicoba?
Mbak Toko : ya bu bagus, cocok sama ibu
(Hati Bingo) : (ya bu, udah beli aja)
Ibu               : Tapi payetnya kebanyakan, yang dikit aja ada nggak? Nah, yang biru itu.
Mbak Toko : wah iya bu, lebih bagus yang ini
(Hati Bingo) : (labil banget nih si mbak)
Ibu               : Iya bagus, tapi ada yang corak bunga nggak, kaya yang warna merah itu
Mbak Toko : Oh yang itu, ya lebih bagus. jadi klitan lebih muda (mulai keringetan)
(Hati Bingo) : (masih bertahan si mbak rupanya)
Ibu               : Naahh, bagus banget iya kan kak *melirik ke arah si pat
Pat               : bagus buu, tapi mahal, kan mesti beli sepatu barunya Bingo dan tasnya saya.
Ibu               : Oh iyaa, makasi ya mbak, saya liat-liat dulu
Mbak Toko : (Tutup toko langsung pulang)
(Hati Bingo) : (Kasian nih si mbak, pasti jiwanya jadi galau nih)

Itulah sepenggal kisah tawar-menawar dari ibu bingo dan mbak toko yang berujung duka.  Terkadang kita tidak tahu apakah segala yang kita lakukan akan berujung pada keberhasilan atau kegagalan. Tapi ada "sesuatu" yang lebih penting, yaitu usaha atau ikhtiar. Semoga kita tidak berakhir tragis seperti Mbak Toko di atas. Jadilah Mbak Toko yang selalu semangat mencoba.
Sekian.
*ngejar Mbak Toko

3 comments:

Anonymous said...

namanya jg wanita, njo. terima saja LOL

Teuku Ben Johar Rajo Batuah said...

iya sih...
emg wanita sulit dimengerti..... TOT

Fajrie said...

ahahaha
gw selalu menikmati gaya nulis lw joe :-)

Post a Comment