tag:blogger.com,1999:blog-10236003520684739662024-03-13T02:22:59.270-07:00Sarap AmatSaya Harap Anda Makin TabahTeuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-15493188728986106032013-05-11T20:49:00.003-07:002013-05-11T20:49:56.853-07:00Chapter 07 - Lezat itu SederhanaKamera...Rolling...Action *teplok<br /><br /><span style="color: #f6b26b;">Sang Pembual</span> : <i>Hai sahabat blog ku yang baik hatinya dan galau hidupnya. Kembali bersama saya "Sang Pembual", hadir disini bersama anda untuk membuat hidup anda menjadi lebih hidup.</i><br /><br /><span style="color: lime;">Para pembaca</span> : *tepuk tangan"<br /><br />Saya akan melanjutkan kembali kisah Bingo, si anak yang hidupnya biasa-biasa aja, anteng-anteng aja, datar-datar aja. *apamenariknya?<br />Ya, saya tidak tahu juga sih apa menariknya, hanya saja di Indonesia sudah banyak banget yang membuat cerita yang menarik, makanya biar beda saya membuat cerita yang tidak menarik *bingungkanloe? *gwjgbingung *yowislah *lanjutgan<br /><br />
Cerita kali ini adalah seputar bakso.<br /><br />Bakso adalah makanan terfavorit di kampung Bingo, disukai oleh setiap lapisan masyarakat,<br />
<ul>
<li> dari muda hingga tua</li>
<li> dari pria hingga wanita</li>
<li> dari menengah ke atas hingga menengah ke bawah</li>
<li> dari yang palanya botak hingga palanya mohawk</li>
<li> dari yang kumisnya seperempat hingga yang kumisnya cetar membahana</li>
<li> dari artis yang terkenal hingga calon artis yang selalu gagal audisi</li>
</ul>
<br />SEMUAAAAA MAKAN BAKSO *BERJEJER *miripiklanapagitu<br /><br />Bingo pun sangat suka dengan masakan ini. Baginya bakso bukan sekedar makanan, bakso adalah teman *kebanyakannontontsubasa.<br /><br />Suatu ketika setelah lonceng pulang TK Bual Sentosa berbunyi, suasana di kelas:<br /><br style="color: cyan;" /><span style="color: cyan;">Tongki : Alamak, laparnya, gmana coy jadi gak neh kita makan bakso?</span><br />
<span style="color: red;">Bingo : Oh sure, guwe udah nabung nih buat hari ini makan bakso.</span><br /><span style="color: #f1c232;">Cabi : kalian mau makan bakso, ikut yuk, Mun-mun?</span><br /><span style="color: #6aa84f;">Simuna : Gak ah, emak ane ngelarang makan bakso, gak sehat, ane makan dirumah aja.</span><br />
<span style="color: magenta;">Colek : yaelah, gak pren amat lu broh. dikit ajelah, gak apa apa kali.</span><br /><span style="color: #6aa84f;">Simuna : Gak ah, ane pulang aja.</span><br /><br />
Bingo, Tongki, Cabi, dan Colek pun berangkat menuju warung bakso yang posisinya memang terbilang sangat strategis dan marketable. Berikut petikan lokasinya:<br /><br /> Sebelah utara berbatasan dengan RS (kamar mayat)<br /><br /> Sebelah barat berbatasan dengan kuburan<br /><br /> Sebelah Selatan berbatasan dengan penjara<br /><br /> Sebelah timur berbatasan dengan rumah koruptor yang disegel<br /><br />(Mulai berpikir keras dimana yang disebut strategis)<br /><br />Kekhasan dari bakso adalah aromanya yang menggugah selera, merontokkan bulu hidung hingga ke akar-akarnya. Tiada satupun yang mampu menahan godaan dari jenis makanan rakyat ini.<br /><br />Tak ayal, dalam radius 20 meter, Bingo dkk telah mampu mendeteksi kenikmatan yang akan mereka rasakan.<br /><br />Tadaaaaa, plang yang bertuliskan<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"> </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: red; font-size: large;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">"Warung Bakso </span>'<span style="color: #f1c232; font-family: Verdana,sans-serif;">Mas Genit</span>', Masakan Generasi Terkini"</span> </div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
terpampang dihadapan keempat anak yang tak sabar menanti kelezatan tiap suapan kudapan si Mas Genit.</div>
<br />Di dalam warung, selepas memesan menu favorit mereka,<br /><br />
<div style="color: magenta;">
Colek : Eh, guwe bingung deh kenapa ya namanya Mas Genit?</div>
<div style="color: red;">
Bingo : Wah, ini pertama kalinya buat lo makan dimari ya. Hmm, jawabannya, bisa lo liat ke Mas Genit</div>
(Tetiba Mas Genit menoleh sembari mengedip-ngedipkan mata)<br />
<span style="color: #bf9000;">Cabi : Wah bener, genit si masnya, emang guwe cewe apaan. Heeuh </span>(bocahhh...bocahhhh..)<br />
<div style="color: cyan;">
Tongki : Pede amat lu, lu tau kagak, si mas genit emg matanya begitu, ada beberapa rumor seputar "mata kedip" mas genit:</div>
<br />
(Latar berubah, di panggung dengan setelan parlente si Tongki memaparkan)<br />
<br />
<b>Rumor 1</b> : Dulu si Mas Genit waktu sekolah di Jawa, adalah playboy terkenal dijamannya, setiap kedipan meluluhkan hati para wanita, hingga tua pun dia tetap mengenang masa keemasannya itu. (hah?)<br />
<br /><b>Rumor 2 </b>: Dulu si Mas Genit waktu sekolah di Jawa, adalah seorang anak saudagar kaya raya yang suasah mendapat wanita yang ikhlas menerima apa adanya, karena itu, dia menyamar sebagai siswa berpenyakit kedip stadium akhir, dan ternyata aktingnya terbawa hingga masa tuanya (makin ngaco -_-)<br /><br /><b>Rumor 3 </b>: Dulu si Mas Genit waktu sekolah di Jawa, adalah seorang anak berandalan, ngata2in orang, paling terkenal ngomong "cacingan loe". Salah satu yang diterakinya adalah ibu Malin Kundang yang lagi merantau. Tak ayal, Ibu Malin Kundang berkata "Ambo kutuak jadi cacingan". (terserah loe dah)<br /><br /><span style="color: cyan;">Begitulah ceritanya</span><br />
<span style="color: #e69138;">Colek, Bingo, Cabi : "Termangu"</span><br /><br />Tiba-Tiba Mas Genit datang menghampri membawa pesanan. Bingo dkk menyambut dengan bahagia. Bingo pun melihat Mas Genit, dan beranggapan, apapun yang menjadi rumor diluaran sana, Bingo memilih percaya, bahwa setiap kedipan Mas Genit seakan-akan berkata "Selamat menikmati hindangan yang sederhana, tapi lezat tiada tara"<br /><br />(Sang Pembual ngambil tisu)Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-91654437492969565732011-10-28T02:58:00.000-07:002011-10-28T03:07:06.969-07:00Chapter 06 - SesuatuHai para pembaca yang berbudiman. Keliatannya kalian semua sudah begitu lama menunggu bualan-bualan saya yang emang ngangenin. Mohon maaf sebelumnya dikarenakan saya untuk sementara berubah jadi orang yang agak serius (belum serius looh) dan pada akhirnya menurunkan kemampuan dan kapabilitas saya dalam membual. Tetapi tenang, membual adalah jati diri saya yang akan terjaga keluruhannya. Itu menjadi Sumpah Pembual, "membual satu membual terus saja".<br />
<br />
Oke-oke, saya rasa intronya sudah cukup panjang. Mari kita kembali ke jalan cerita yang sempat terputus. Kali ini kita berbicara mengenai "<span style="color: red;">sesuatu</span>". Kenapa begitu? adakah hubungannya ama penyanyi berparas cantik yang lagi naik odong-odong? *yaya naik daun maksudnya<br />
Sebenarnya tidak, lalu kenapa tidak? Hmm, saya memilih untuk tidak menceritakan soal dirinya karna saya tak sanggup setia. (~.~)x *brb nyari kasetnya<br />
<br />
Sesuatu adalah sebuah kata yang merujuk pada satu hal apakah itu berwujud atau tidak berwujud (pocong : nape manggil gw). Sifatnya misterius karna menyembunyikan maksud dan tujuan yang dibicarakan. Inilah yang terjadi pada diri Bingo ketika doi pergi berbelanja ke pasar bareng keluarga. Kalo aja masa itu udah ada facebook, pastilah Bingo udah update status kaya gini:<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Bingo cuteslalubegini "Lagi jalan-jalan ke pasar nih, duuh rame buanget yak." with papa, mama, kakak</span><br />
<br />
yaa, saat itu adalah saatnya mencari barang-barang baru, karna pada hakikatnya manusia butuh pembaharuan, seperti pakaian, sepatu/sandal, alat-alat dapur, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya.<br />
<br />
Mungkin bagi sebagian orang, berbelanja adalah saat yang membahagiakan apalagi kalau megang uang banyak, tapi bagi Bingo....hmmph....sama sekali tidak....saya ulangi TIDAK.<br />
pasar yang sumpek oleh begitu banyaknya orang-orang dari segala lapisan masyarakat ditambah berisiknya mbak2/mas2 yg nawarin produknya, dan diakhiri dengan lamanya sang ibu/kakak dalam memutuskan barang mana yang hendak dibeli membuat si Bingo lelah untuk berjalan dan otomatis betisnya makin gede sehingga cita-citanya menjadi Top Model "Majalah Sobek" hilang sirna.<br />
<br />
<span style="color: lime;">Mbak Toko : Ayo buu masuk, dipilih barangnya, banyak baju yang bagus di sini, lagi trend loh</span><br />
<span style="color: orange;">(Hati Bingo) : (mulai nih bujukan setannya)</span><br />
<span style="color: magenta;">Ibu : Hmmp, itu baju yang warna ungu bagus, bisa dicoba?</span><br />
<span style="color: lime;">Mbak Toko : ya bu bagus, cocok sama ibu</span><br />
<span style="color: orange;">(Hati Bingo) : (ya bu, udah beli aja)</span><br />
<span style="color: magenta;">Ibu : Tapi payetnya kebanyakan, yang dikit aja ada nggak? Nah, yang biru itu.</span><br />
<span style="color: lime;">Mbak Toko : wah iya bu, lebih bagus yang ini</span><br />
<span style="color: orange;">(Hati Bingo) : (labil banget nih si mbak)</span><br />
<span style="color: orange;"><span style="color: magenta;">Ibu : Iya bagus, tapi ada yang corak bunga nggak, kaya yang warna merah itu </span></span><br />
<span style="color: lime;">Mbak Toko : Oh yang itu, ya lebih bagus. jadi klitan lebih muda (mulai keringetan)</span><br />
<span style="color: orange;">(Hati Bingo) : (masih bertahan si mbak rupanya)</span><br />
<span style="color: magenta;">Ibu : Naahh, bagus banget iya kan kak *melirik ke arah si pat</span><br />
<span style="color: cyan;">Pat : bagus buu, tapi mahal, kan mesti beli sepatu barunya Bingo dan tasnya saya.</span><br />
<span style="color: magenta;">Ibu : Oh iyaa, makasi ya mbak, saya liat-liat dulu</span><br />
<span style="color: lime;">Mbak Toko : (Tutup toko langsung pulang)</span><br />
<span style="color: orange;">(Hati Bingo) : (Kasian nih si mbak, pasti jiwanya jadi galau nih)</span><br />
<br />
Itulah sepenggal kisah tawar-menawar dari ibu bingo dan mbak toko yang berujung duka. Terkadang kita tidak tahu apakah segala yang kita lakukan akan berujung pada keberhasilan atau kegagalan. Tapi ada "sesuatu" yang lebih penting, yaitu usaha atau ikhtiar. Semoga kita tidak berakhir tragis seperti Mbak Toko di atas. Jadilah Mbak Toko yang selalu semangat mencoba. <br />
Sekian.<br />
*ngejar Mbak TokoTeuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-48329399750855151622011-07-28T08:11:00.000-07:002011-07-28T08:11:02.994-07:00Marhaban Yaa Syahro Ramadhan<span style="color: lime;">Alhamdulillah wa syukurillah terucap dari hati,</span><br />
<span style="color: lime;">lampiaskan kebahagiaan diri menyambut bulan yang suci,</span><br />
<span style="color: lime;">rindu ramadhan kembali berlabuh menyapa kaum muslimin.</span><br />
<span style="color: lime;">mengucap salam kepada para pengemis ketaqwaaan,</span><br />
<span style="color: lime;">memberikan manisnya ibadah dan amal kebaikan.</span><br />
<br />
<span style="color: lime;">Tak lama lagi, sebentar lagi,</span><br />
<span style="color: lime;">kita akan berpuasa dari nafsu tatkala bersua mentari ,</span><br />
<span style="color: lime;">masjid bergema mengajak tarawih dan tadarus di saat bulan menemani,</span><br />
<span style="color: lime;">tak ada detik yang terlewat melainkan rahmat Sang Pemilik Semesta,</span><br />
<span style="color: lime;">jadikan langit dan bumi, saksi perjuangan menuju kesucian.</span><br />
<br />
<span style="color: lime;">Marhaban Yaa Syahro Ramadhan,</span><br />
<span style="color: lime;">awalmu menjadi ladang keberkahan dan rahmatNya,</span><br />
<span style="color: lime;">tengahmu melapangkan jalan menuju pengampunanNya,</span><br />
<span style="color: lime;">akhirmu membakar dosa bagi hambaNya,</span><br />
<span style="color: lime;">hantarkan hati menuju kesempurnaan iman.</span><br />
<br />
<span style="color: lime;">Marhaban Yaa Syahro Ramadhan,</span><br />
<span style="color: lime;">hadiah bagi hambaNya yang dinantikan,</span><br />
<span style="color: lime;">simpul jalinan silaturrahmi bagi kerabat dan sahabat,</span><br />
<span style="color: lime;">doa-doa bertebaran menuju pintu langit yang terbuka,</span><br />
<span style="color: lime;">berdzikirlah dan bershalawat salam atas Rasulmu,</span><br />
<span style="color: lime;">mohonlah kepadaNya atasmu, keluargamu, agamamu, bangsamu, dan akhiratmu kelak,</span><br />
<br />
<span style="color: lime;">Marhaban Yaa Syahro Ramadhan,</span><br />
<span style="color: lime;">Lapangkanlah maaf atas segala kekhilafan,</span><br />
<span style="color: lime;">Semoga berujung fitrah di hari kemenangan.</span><br />
<br />
<span style="color: cyan;">By : Ben Johar</span>Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-51419995654202093282011-07-26T16:35:00.000-07:002011-07-26T16:35:03.837-07:00Segelas Kopi - Kampung MerayuApa kabar para pembaca bualan yang selalu setia menemani pembual untuk menikmati berbagai keindahan untaian kata yang dapat tercipta (yea..yea)...<br />
Melihat keadaan atau situasi atau kondisi atau suasana atau kejadian atau.... (woiyy....!!) *.* <-- dilempar kacang mede<br />
pembual mencoba memberikan tips-tips rayuan gombal yang disediakan untuk kawan-kawan yang merasa susah untuk merayu karena keterhimpitan ekonomi (yaya,,kaga nyambung)<br />
<br />
Rayuan ini dibuat dalam keadaan sesadar-sadarnya dengan saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja (Jakarta, 1945) yang disesuaikan dengan latar belakang atau profesi yang ada. <br />
<br style="color: yellow;" /><span style="color: yellow;">1. Rayuan Dokter Spesialis Mata</span><br />
<br />
Biarkan aku menjadi retina yang senantiasa menerima cahaya dari hatimu<br />
<br />
<span style="color: yellow;">2. Rayuan Tukang Obat</span><br />
<br />
Oleskanlah secercah cintaku untuk menyembuhkan luka di hatimu<br />
<br />
<span style="color: yellow;">3. Rayuan Bapak Kepala Desa</span><br />
<br />
Jika saya bisa menjadi pemilik hatimu, maka akan saya bangun harapan masa depan yang indah bersama karena bersama kita bisa<br />
<br />
<span style="color: yellow;">4. Rayuan Sopir Angkot</span><br />
<br />
Jauh ataupun dekat, rasa yang ku miliki tetaplah sama kepadamu<br />
<br />
<span style="color: yellow;">5. Rayuan Rocker</span><br />
<br />
Ku berjanji, akan ku hentak-hentakkan panggung kehidupan kita dengan cinta dan kebahagiaan<br />
<br />
<span style="color: yellow;">6. Rayuan Koki</span><br />
<br />
Kan ku taburkan bumbu-bumbu cintaku ke dalam adonan kasih sayang yang kita buat<br />
<br />
<span style="color: yellow;">7. Rayuan Pembawa Acara Gosip</span><br />
<br />
Saya akan ungkap hal-hal yang dianggap tabu menjadi layak dan patut diperbincangkan demi cinta yang ingin saya perjuangkan<br />
<br />
<span style="color: yellow;">8. Rayuan Pemain Sepakbola</span><br />
<br />
Aku tak akan berhenti untuk menggiring cintaku selalu hingga masuk ke dalam gawang hatimu<br />
<br />
<span style="color: yellow;">9. Rayuan Angkatan Bersenjata</span><br />
<br />
Aku tak akan menyerah menembakkan amunisi hatiku hingga cintamu jatuh lunglai ke pangkuanku<br />
<br />
<span style="color: yellow;">10. Rayuan Guru SD</span><br />
<br />
Akan ku goreskan satu kata cinta pada papan hatimu<br />
<br />
<span style="color: yellow;">11. Rayuan Pilot</span><br />
<br />
Ku bawa engkau menuju tingginya angkasa agar kau dapat melihat hamparan hatiku yang luas untukmu<br />
<br />
<span style="color: yellow;">12. Rayuan Tukang Isi Angin Ban</span><br />
<br />
Kan ku genjot terus pompa kasih sayangku hingga terisi penuh di hatimu<br />
<br />
<span style="color: yellow;">13. Rayuan Preman dalam Bis</span><br />
<br />
Saya tidak ingin keluar masuk penjara kegalauan hanya untuk mendapatkan sedikit cinta darimu. Sedikit bagimu, cukup untukku.<br />
<br />
<span style="color: yellow;">14. Rayuan Artis Bollywoood</span><br />
<br />
Berikanlah kesempatan bagiku untuk memutari pohon cinta yang tertanam dihatimu<br />
<br />
<span style="color: yellow;">15. Rayuan Bang Oma</span><br />
<br />
Tidak terima cintaku....Terlaaaluuu...!!<br />
<br />
<br />
Itulah sedikit conton rayuan yang dapat menjadi referensi bagi anda-anda sekalian. Semoga dapat bermanfaat.<br />
<br />
<span style="color: cyan;">PS : Jangan Buang Angin Sembarangan, karena itu akan membuat rayuan anda menjadi tiada guna. WASPADALAH!!!</span>Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-68426432339151190802011-06-20T16:29:00.000-07:002011-06-20T16:44:24.310-07:00Segelas Kopi - Soul Healing<div style="text-align: center;"> <span style="color: red;">AL-I'TIRAF</span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="color: yellow;">Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan </span><br />
<span style="color: yellow;">wa laa aqwaa 'alaa naaril jahiimi</span><br />
<span style="color: yellow;">Fa hablii taubatan waghfir zunuubii</span><br />
<span style="color: yellow;">fa innaka ghaafirudzdzambil 'azhiimi</span><br />
<span style="color: yellow;">Dzunuubii mitslu a'daadir rimaali </span><br />
<span style="color: yellow;">fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali</span><br />
<br />
<span style="color: yellow;">Wa 'umrii naaqishun fii kulli yaumi </span><br />
<span style="color: yellow;">wa dzambii zaa-idun kaifah timaali</span><br />
<span style="color: yellow;">Ilaahii 'abdukal 'aashii ataaka </span><br />
<span style="color: yellow;">muqirran bidzdzunuubi wa qad da'aaka</span><br />
<span style="color: yellow;">Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun </span><br />
<span style="color: yellow;">wa in tathrud faman narjuu siwaaka</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: yellow;"> <span style="color: black;"> </span></span></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="color: lime; text-align: left;">Sebuah pengakuan dari manusia, siapapun, yang merasa tak bisa berhenti untuk mengucap taubat;</div><div style="color: lime; text-align: left;">Sebuah bentuk kepasrahan manusia akan hidupnya kepada Dia yang ia cinta;</div><div style="color: lime; text-align: left;">Sebuah permohonan seorang manusia akan perlindungan kepada Dzat yang senantiasa dihatinya;</div><div style="color: lime; text-align: left;">Sebuah ikatan yang selalu dijaganya dengan sujud dan keikhlasan;</div><div style="color: lime; text-align: left;"><br />
</div><div style="color: lime; text-align: left;">Sebuah doa dari seorang anak manusia, yang dosanya berbekas tiap waktu, memintaMu mengakui dia sebagai orang yang Engkau ridhoi...</div><div style="text-align: left;"><span style="color: yellow;"><span style="color: black;"><span style="color: lime;">Hanya RidhoMu...yang anak manusia itu butuhkan... </span></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: yellow;"><span style="color: black;"><br />
</span></span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="color: yellow;"><span style="color: black;"><span style="color: cyan; font-family: "Courier New",Courier,monospace; font-size: small;">Inna Sholatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamatii Lillahi Rabbil'alamin </span><br />
</span></span></div></div>Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-26446504128943090622011-06-05T06:32:00.000-07:002011-06-12T02:35:14.807-07:00Segelas Kopi - Curhat Tak Berbayar<div style="text-align: center;"><span style="color: yellow;">AKULAH MAHATHIR</span><br />
<br />
<span style="color: cyan;">Perkenalkan, aku Mahathir</span><br />
<span style="color: cyan;">yang tiap malam selalu bersemangat membuka lepi</span><br />
<span style="color: cyan;">melanjutkan kata-kata indah untuk dielaborasi</span><br />
<span style="color: cyan;">namun akhirnya menonton Dividi</span><br />
<br />
<span style="color: cyan;">Salam Kenal, Aku Mahathir</span><br />
<span style="color: cyan;">yang hari-harinya sibuk melobi petinggi </span><br />
<span style="color: cyan;">tuk sekedar mencari info yang dicari</span><br />
<span style="color: cyan;">yang membuat pulsa ku kudu diisi tiap 3 hari</span><br />
<br />
<span style="color: cyan;">Halo, Aku Mahathir</span><br />
<span style="color: cyan;">bermimpi tuk dinyanyiin gaudeamus igitur</span><br />
<span style="color: cyan;">sambil memakai toga dan jubah yang menjulur</span><br />
<span style="color: cyan;">yang membuatku tak henti mengejar Mas Pur</span><br />
<br />
<span style="color: cyan;">Yoyoyo, Aku Mahathir</span></div><div style="color: cyan; text-align: center;">Anak kedua dari tiga bersaudara</div><div style="text-align: center;"><span style="color: cyan;">meminta restu pada siapa saja</span><br />
<span style="color: cyan;">biar hari dan malamku kembali tenang bersahaja</span><br />
<br />
<br />
<span style="color: red;">T.T T.T T.T</span><br />
<span style="color: yellow;">Tertanda</span><br />
<span style="color: yellow;">Akulah Mahathir</span><br />
<br />
<span style="color: yellow;">By: Mahasiswa Tingkat Akhir</span></div>Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-58470374632657180692011-06-04T02:34:00.000-07:002011-06-12T02:36:08.796-07:00Chapter 05 - Idolaku InspirasikuHaaah, sudah lama rasanya saya, sang pembual, menulis kisah hidupnya yang masih sangat panjang 'tuk diungkapkan. Padahal telah banyak korban yang terbualkan lagi sakau ingin mendengar bualan saya yang ternyata menjadi obat penenang dikala mereka gundah, gelisah, dan mimpi basah.<br />
Yah, untuk itu, dalam kesibukan saya (tidur, bangun, beol, makan, dan seterusnya), disempatkan untuk melanjutkan cerita.<br />
<br />
Pada suatu hari....saya lupa tuh hari apa tanggal apa dengan siapa semalam berbuat apa, tapi yang jelas terbersit dalam benak ini, saat dimana sepasang meong tetangga<br />
lagi ribut entah memperbincangkan apa. Tapi klo merunut dari kitab mahabrutus terjemahan meong, saya bisa menangkap intisari dari perbincangan antara Mece (Meong Cewe) dan Meco (Meong Cowo) berikut ini:<br />
Mece : Meco, anak kita udah minta adek tuh...ngeong<br />
Meco : Oh, boleh-boleh.. Aa' standby kok...ngeong<br />
Mece : tapi kita kan lagi Ngabe (menjalankan program KB)...ngeong<br />
Meco : tapi kan masi bisa....ngeong<br />
Mece : Iya, tapi begitu berenti langsung 'dung'...jangan maksa deh...ngeong<br />
Meco : Ealah, dasar ngeong neh, klo gitu ngapain buka wacana kaya gitu...Ngeong me so well lah...<br />
<br />
Kembali ke pokok permasalahan,,<br />
<br />
Mengkhayal, berimajinasi, adalah sifat khas yang dimiliki oleh seorang anak yang masih berusia muda. Siapa yang tidak kenal dengan Power Ranger, ato Sailormoon, ato Satria Baja Hitam, ato malah Suster Ngepot (Banyak yang nunjuk,,,). Kehadiran makhluk khayalan tersebut menghiasi hari-hari banyak anak, termasuk Bingo dkk. Dan salah satu kebiasaan mereka adalah menceritakan superhero mereka, kekuatan, kelebihan, jalan ceritanya, dan dampak bagi sistem perekonomian nasional (oh, nyang ini bagiannya<br />
bapak-bapak yang lagi ngopi di warung). <br />
Saat jam istirahat adalah saat yang tepat untuk membuka forum diskusi anak-anak kelas Tekun untuk menceritakan unek-unek mereka tentang SUPERHERO<br />
<br />
Bingo : Hoam, ai ngantuk neh, semalem nonton Kuuga Volume 1-10<br />
Colek : Wah, yu juga demen kuuga bin, ai udah sampe volume 14 loh....*bangga<br />
Tongki : Wah, emang seru tuh brur? ai mah tiap malam bantuin ibu masak buat jualan. Maklumlah, animo konsumen lagi tinggi ke warung ai.<br />
Cabi : Dasar cowo ya, obrolannya ga berkualitas.<br />
Tongki: Eh, daripada yu cab, nyisir barbie mulu seharian, rambut ndiri jadi ga keurus. <br />
Bingo & Colek : tulll.....<br />
Cab : Eh sory ya, ai ga perlu ngurusin toh rambut ai udah bagus dari sono.<br />
Bingo&Colek :Prettttt.<br />
Colek : Tapi tenang tong, sebagai ketua kelas yang oke punya, saya akan minjemin kasetnya. Tidak dipungut biaya. Cukup makan gratis di warung yu aja.<br />
Tongki : wah, jolim yu namanya. Ntar margin profit ai berkurang dong.<br />
<br />
Ibu Sumi pun masuk ke kelas......<br />
<br />
Bu Sumi : Ayo anak-anak, duduk yang manis ya, klo kurang manis tambahin merica.<br />
Eh, Simunah mana? Cabi?<br />
Cabi : Wah, madam, seabis istirahat tadi simunah ke kamar kecil, belum balik-balik, kali aja lagi pewe madam.<br />
Bu Sumi : waduh, cepat kamu liat ke kamar kecil. Kali aja doski masi karokean di dalam.<br />
<br />
Tiba-tiba Simunah pun datang, dengan wajah yang riang. Ternyata, simunah abis melepaskan beban dalam dirinya (baca: BAB)<br />
Bu Sumi: Oke, sekarang pelajarannya adalah Siapa idolamu? Nah, kalian pilih siapa idola dan kelebihannya apa. Kita kocok dulu telor ma tepungnya, enggak, <br />
<br />
maksudnya nomor absensinya.<br />
<br />
Suasana kelas pun tegang, menunggu the chosen one yang akan bercerita. Setiap mata bertemu pada kocokan. Kocokan mengalihkan dunia.<br />
<br />
Setelah selesai ngocoknya...<br />
<br />
Bu Sumi : Nomor 12,,,Simunah, ayo maju ke kelas. <br />
Simunah : baik madam.<br />
Bu Sumi : Oke, sekarang ceritakan. Katakan apa yang ingin kamu katakan, tapi jangan katakan apa yang tidak ingin kamu katakan. sugesti saya jelas Mun?<br />
Simunah : Jelas Madam<br />
Bu Sumi : Ceritakan tentang idolamu<br />
<br />
Siapakah idola Simunah??Penasaran?? Tunggu yang mau lewat berikut ini<br />
<br />
Jenglot : Permisii.........Punten.....Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-80137941017174893732011-01-11T05:07:00.001-08:002011-06-12T02:38:42.860-07:00Segelas Kopi - Pulang Kampung Neh Part.1Perjalanan ini sangat berarti bagi sang pembual. Tanah kelahiran yang telah lama ku tinggal hampir 18 tahun ini akhirnya bisa ku kunjungi walaupun harus di dahului dengan perdebatan yang cukup alot dengan orang tua. Biasa lah, agak sedih ga bisa berlebaran dengan anak laki-laki satu-satunya ini yang kece (kere dan cemen).<br />
<br />
Bisa dibilang kalau sang pembual agak penasaran dengan kondisi terkini dari kota Banda Aceh, setelah mengalami bencana Tsunami 2004 yang telah merenggut banyak nyawa, termasuk Paman dan Sepupu (semoga mereka selalu berada dalam ridhoNya).<br />
<br />
Masih segar dalam ingatan, hari Rabu tanggal 20 Oktober 2010. Berangkat dari Bandara Soetta pukul 16.20 dengan maskapai, sebut saja Kutu Air. Duduk dibangku 22C ditemani oleh bapak-bapak disebelah (huh, knp sering sebelahan ma bapak2 ato emak2 ya?). Ketika mesin dinyatakan, terkesan sebagai api obor pembuka olimpiade, memulai perjalanan menuju kampung halaman. (kalo kata Pak Obama --> "Pulang Kampung Neh").<br />
<span style="color: cyan;">Pk 06.20 - Pk 19.00 </span> <br />
@#!.)&%%#$!B)*% C Am Dm ke G ke C lagi @#%*^@%*^#@<br />
Artinya: bengong ma tidur2an doank<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Pk 19.00</span> <br />
Hinggap di Bandara Polonia Medan, lapor transit pesawat kepada pihak yang berwajib (petugas Kutu Air), siapa tau ada yang bawa obat-obatan terlarang, seperti minyak kencur, obat kuat dosis tinggi, obat TBC tidak sesuai resep dokter, dsb. Selain itu, Alhamdulillah dapat sekotak nasi beserta lauk dan bill nya juga (enggak lah) buat buka puasa penumpang dari Mbak2 Waiting Room.Sungguh elok nian, bulan puasa emang penih berkah. Sebelumnya juga dapat sesobek roti dari bapak-bapak sebelah (ternyata ada hikmahnya juga, atau mgkn wajah ku ini sangat melankolis -> baca "melarat")<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Pk. 20.20 </span> <br />
Akhirnya Suara ghaib (Announcer) bergema<br />
"Sesaat lagi anda akan tiba di Bandara Internasional Iskandar Muda Banda Aceh. Tetap gunakan sabuk pengaman hingga pesawat benar-benar berhenti, siapa tau tiba-tiba pesawatnya ayan karena kurang asupan Avtur. Waktu menunjukkan pukul 20.20 dan tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Banda Aceh karena kita Bhinneka Tunggal Ika. Terima kasih telah mempercayakan perjalanan Anda kepada Kutu Air, karena sungguh sulit mendapat orang yang mau percaya sama kami hiks..hiks...Semoga kita berjumpa lagi di penerbangan dan dimensi lainnya. Terima Kasih. (Minta Tissue donk!)"<br />
<br />
<span style="color: cyan;">Pk 20.20 - 20.40 </span><br />
Menunggu Bagasi keluar. Inilah saat2 yang paling membosankan. Menunggu satu per satu sama dengan satu barang-barang bawaan penumpang dengan travellator. Ada berbagai macam koper, dus kerupuk, dus pecah-belah, dus buku-buku bacaan, dan dus tadiantarakita. Akhirnya barang-barang ku sebanyak satu biji udah keluar dari peraduannya. Koper tanpa roda sebelah (kasian nasib mu nak). Bayangin aja gimana perjuangan menenteng si koper tuh. Udah kumel, hitam lebam, koyak, lusuh, idup lagi (lah itu kan gw yak?).<br />
<br />
Akhirnya, tibalah detik-detik proklamasi, eh, detik-detik pertemuan dengan keluarga yang menjemput. Ada kakek, nenek, paman, 2 ekor sepupu. Ah, sungguh momen yang krusial bagi seorang anak yang telah lama meninggalkan kampung halaman. Setelah cium pipi kanan, pipi kiri trus tabok jidat ampe bengkak akhirnya kami mulai bergerak dengan mobil paman yang rodanya empat spionnya dua pintunya lengkap (mempertegas, kalo yang gw naikin bukan bemo).<br />
<br />
Melewati lika liku jalan kota Banda Aceh terlihat begitu banyak perbedaan (padahal udah ga inget lagi). Setidaknya begitulah kata paman dan kakek saya yang dengan semangat 45 mencoba mengingatkan saya kembali dengan memorial kota ini. Jalannya yang serba baru, kiri kanan ditanami pepohonan kota, rumah-rumah tertata rapi, ga da macet, ada tugu tsunami, museum tsunami, tugu"thanks to world" dengan bendera2 yang membantu Aceh kala itu, Masjid Baiturrahman yang tetap berdiri kokoh. Akhirnya sampai lah pada rumah tempat aku dulahirkan. Hiks..hiks terharu aku bisa kembali ke tempat awal kehidupan *lebohayTeuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-51409089381639820712011-01-09T17:44:00.000-08:002011-06-12T02:39:31.305-07:00Chapter 04 - Persahabatan Bagai Kedondong<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCWGD0zCDgU0WMb62pSmkFurktf5BmGSCc0yri1zeDsdyVBVoRluSoOAekIYk5KoefklCeSaQHhUUOhMPADGF4Kk1lFnDkCmb7BW-ZVhGHoTDLXYENuGC8KcCNStKTZpqMbjYotdcU8wla/s1600/power_rangers_21.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCWGD0zCDgU0WMb62pSmkFurktf5BmGSCc0yri1zeDsdyVBVoRluSoOAekIYk5KoefklCeSaQHhUUOhMPADGF4Kk1lFnDkCmb7BW-ZVhGHoTDLXYENuGC8KcCNStKTZpqMbjYotdcU8wla/s200/power_rangers_21.jpg" width="200" /></a>Seragam. Begitulah budaya pendidikan yang sampai saat ini terjaga keluruhannya. Pakaian diyakini memiliki kontribusi yang tinggi jika berbicara mengenai keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Tak ada diskriminasi, tak ada rasisme, yang ada hanyalah Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Tanah Air. Itulah INDONESIA (fiuh....penulis rada patriotik akhir2 ne).<br />
<br />
<br />
Seperti biasa, Pukul 10.00 adalah waktu dimana calon-calon penerus generasi bangsa di TK Bual Sentosa meniti pencarian jati diri dan impian masa depan. Ratusan murid-murid berkumpul satu sama lain bersiap-siap disuruh masuk ke kerangkeng. Warna putih-kuning menghiasi pemandangan sekolah yang memberikan sentuhan warna-warna mentereng beriringan dengan hijaunya dedaunan, birunya langit luas, dan hitam manisnya bapak-bapak yang lagi nyapu di depan sekolah. <br />
Adalah si Colek (Cowok Pesolek), putra yang dilahirkan dengan wajah nan rupawan dan dari keluarga hartawan terlihat gagah memimpin teman-teman kelas Telor Kuning (TeKun), kelasnya si Bingo. Selain itu, ada Tongki, seorang anak pedagang yang bercita-cita jadi saudagar besar walaupun badannya terbilang kecil dengan rambut kriwil2 kaya mie goreng. Kemudian, ada Cabbi, seorang gadis periang cantik bermuka cabi yang walaupun kecil sudah keibuan (lebih tepatnya dewasa sebelum waktunya, kaya emak2 gitu deh). Kemudian ada Simuna, gadis yang suka berkerudung merah dan bercita-cita jadi da'iah sejuta umat.<br />
<br />
Mereka berlima telah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan oleh ruang dan waktu karena memiliki visi dan misi yang sama, yakni menjadi anak bangsa yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. (Berjejer sambil teriakkan Pembela Nenek Tua Pembasmi Serangga, jreng, jreng, kameha-meha)<br />
<br />
Bu Sumi, seperti biasa berpenampilan nyentrik dengan baju batik cokelat dengan parfum ala Persia yang mampu merontokkan setiap helai bulu hidung yang mencoba berani menantang ketajaman aromanya.<br />
<br />
Bu Sumi : "Anak-Anak, gimana kabarnya?"<br />
TeKun : "Baik Buuuuuuuuuuuuu"<br />
Bu Sumi : "Sekarang saatnya pelajaran menggambar. Kalian boleh menggambar apa saja yang kalian suka. Misalnya gunung meletus, banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan sebagainya. Nah, sekarang siapkan semua alat-alat menggambar kalian!"<br />
<br />
Kelas pun riuh saat semua anak mengambil alat menggambar. <br />
Colek, patut berbangga diri, karena pensil warna miliknya paling mewah di antara anak lainnya. Terdiri dari 30 warna dengan tingkat ketajamannya 2 Mega Pixel (gw tau kalian bingung, sama gw juga). Sementara, yang paling memilukan adalah milik Tongki. Kenapa tidak, karena yang dibawa adalah perkakas material yang terbawa dari toko milik bapaknya. Tongki pun menyadari kalo dia salah ngambil karena terburu-buru berangkat. <br />
<br />
Cabbi : "Makanya Tong, segala sesuatunya perlu dipersiapkan secara matang. Dan jangan suka telat. Seperti aku neh, subuh2 udah bangun bantuin orang tua dan aku mempersiapkan semuanya sendiri. Kita udah gede loh Tong.<br />
Tongki dan Bingo : "Pretttttt..............."<br />
Colek : "Hmm......ada2 aja kerjaan kalian. Gak prestige tau gak"<br />
Tongki : "Ngomong lw Col, bikin gw panas ati, ne kalo ditaroh telor udah setengah matang taw ga"<br />
Simuna : "Udah-udah, kita sebagai anak harusnya menjaga sikap. Tong, mending ente pake aja punya ana, ana redho kok."<br />
<br />
Beruntung masih ada Simuna yang berhati baik yang bersedia meminjamkan pensil warna miliknya. Kelas menggambar pun dimulai sesaat setelah Bu Sumi membagikan kertas gambar kepada masing-masing anak.<br />
<br />
Bu Sumi : "Sekarang mulai menggambar. Ntar gambar terbaik akan mendapat baik satu lembar photo terbaru Bu Sumi edisi Malam Jumat. Pasti kalian senang"<br />
<br />
Kelas TeKun pun menjadi suram dan tanpa suara<br />
<br />
Bu Sumi : "Becanda kok, ntar dapat satu buku cerita bergambar Tokek&Curut Vol.5. Edisi terbaru loh..."<br />
TeKun : "Aseeeekk...................."<br />
<br />
Kelas Telor Kuning pun antusias menggambar dengan mengelurkan semua kemampuan yang dimiliki.<br />
<br />
Sampailah pada pengumuman pemenang. Bu Sumi pun memegang kertas gambar yang menurutnya terbaik dilihat dari ketelitian sudut gambar, tone setiap warnanya, konsistensi dan perpaduan setiap warna yang ada.<br />
<br />
Bu Sumi : "Gambar terbaik adalah milik.................Simunah *&%^*@#!&"<br />
<br />
Tepukan tangan bergema di gelas TeKun menyambut sang pemenang Simunah.<br />
<br />
Bu Sumi : "Gambarnya bagus. Pitch Controlnya juga terjaga dengan rapi. Ibu maw tanya gambar ini menceritakan apa Mun?"<br />
Simunah : "Tentang beberapa anak yang lagi makan kedondong buk. Saya kasi judul Persahabatan Bagai Kedondong. Persahabatan yang selalu tumbuh tiada akhir seperti pohon kedondong. Memberikan kenikmatan kepada setiap orang tanpa ragu dan tanpa terkecuali"<br />
Bu Sumi : "Ibu jadi terharu. Nanti ibu traktir makan kedondong deh. Kebetulan udah lama ibu ga makan kedondong."<br />
TeKun : "Bu Sumi emang top..........Tiada Dua"<br />
<br />
Begitulah hingar-bingar kehidupan anak-anak kelas Telor Kuning yang sarat dengan tawa dan canda. Tak Peduli siapapun orangnya, makanannya ya Kedondong.Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-47001773174044294212010-11-20T10:33:00.000-08:002011-06-12T02:40:03.785-07:00Segelas Kopi - HP7 in PoEm<div style="text-align: center;"><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
<br />
<span style="color: cyan; font-size: large;">Harry Potter And The Deathly Hollows</span></div><br />
<span style="color: lime;">T<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: large;">ak pernah ku sangka kan ada yang berbeda di saat ku terjaga,</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: large;"><br style="color: lime;" /></span><br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">melihatmu hanya tinggal bayangan di sepotong bingkai,</span><span style="font-size: large;"><br style="color: lime;" /></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">melihatku tanpa kata, tanpa makna,</span><span style="font-size: large;"><br style="color: lime;" /></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">setelah aku kau erat dalam misteri yang tak kunjung kau ungkap.</span><span style="font-size: large;"><br style="color: lime;" /></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br style="color: lime;" /></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">Ya, tak ada pertanyaan yang ingin ku ajukan,</span><span style="font-size: large;"><br style="color: lime;" /></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">karena aku tak tahu kemana seharusnya aku bertanya,</span><span style="font-size: large;"><br style="color: lime;" /></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">dalam ragu ku berjalan, dalam ragu ku perjuangkan,</span><span style="font-size: large;"><br style="color: lime;" /></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">hanya itulah yang aku yakini, hingga jawabannya datang kepadaku.</span><span style="font-size: large;"><br style="color: lime;" /></span></div><br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">Ku palingkan wajahku dan kulihat wajah mereka,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">memegang tanganku, mengajak berdiri dengan teguh,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">kau lihat siapa mereka? merekalah kekuatanku,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">bersama menatap tajam tiada batas hadapi kegelapan.</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">Dalam simfoni sunyi dunia yang penuh kebencian,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">dusta dan amarah merebak membunuh harapan dan kebenaran,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">dan aku tahu tak ada jalan yang bisa ku tempuh,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">melainkan jalan takdir yang terlanjur melekat.</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">Tapi entah kenapa begitu berat langkahku,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">berjalan tanpa arah dalam ketidakpastian tujuan,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">lelah menunggu, entah sampai kapan akan terus menunggu,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">hingga aku merasa terjebak dalam relikui kematian.</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">Ku bangunkan mata lelah ini dan ku lihat cahaya itu,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">berpijar dalam kegelapan yang sudah lama menyengat,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">oh, aku tahu, tak ada satupun kegelapan yang mampu menolak cahaya,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">cahaya yang menuntun pada harapan dan kebenaran,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">cahaya yang menjawab segala pertanyaan dan ketidakpastian,</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: lime; font-size: large;">Ya, aku hanya perlu melangkah dan mencoba.</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: yellow; font-size: large;">By : Abent Joe</span></div></div>Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-71724970116856047412010-11-18T08:40:00.000-08:002011-06-12T02:40:25.936-07:00Chapter 03 - Ternyata Oh TernyataPagi itu, matahari bersinar dengan terik membahana, burung-burung berkicau, kucing mengeong, diiringi alunan piring pecah menggebu-gebu karena suami selingkuh menghiasi kehidupan keluarga Bingo di awal hari mereka. Tampak Pat yang saat itu kelas 3 SD sedang asyik ngumpulin duit recehan dari celengan yang terbuat dari kayu ek pepohonan Kaukasia dengan bentuk kepala bebek, bertubuh megantropus, berkaki lalat tse-tse (ga usah dibayangin). <br />
<span style="color: cyan;">Pat : Heehaw, akhirnya setelah pengorbanan yang sekian lama akhirnya berbuah manis.</span><br />
dengan kegirangan memasukkan recehan hasil tabungannya ke dalam toples bekas lebaran sambil bersiul-siul lagu Cinta Satu Malam.<br />
Datanglah Bingo menghampiri kakaknya yang lagi girang tak karuan dengan wajah binal berharap sesuatu.<br />
<div style="color: yellow;">Bingo : Oik....eh eh, lagi ngapain neh? ngumpulin duit hasil ngamen di terminal ya?</div><span style="color: cyan;">Pat : Wah,,pengen tau aja neh</span>. <br />
<span style="color: yellow;">Bingo : Bagi donk dikit..</span>..<br />
<div style="color: cyan;">Pat : sori-sori aje ne, hidup makin susah dan makin banyak kebutuhan yang ingin dipenuhi</div><div style="color: yellow;">Bingo : weks, macam mak-mak aja kakak ini,</div><div style="color: cyan;">Pat : STUPID TOO MUCH!</div><div style="color: yellow;">Bingo : Hah?</div><div style="color: cyan;">Pat : BODO AMAT</div><br />
Si Pat pun masuk ke dalam kamarnya beserta kepingan celengan yang terkesan ingin menyembunyikan sesuatu dari pihak yang dianggap memiliki potensi untuk mengutil kekayaan yang dia miliki.<br />
<br />
<div style="color: #f4cccc;">Emak : Paat, ayo sarapan, ne udah dibuatin lauk kesukaanmu. </div><br />
Hidangan kali ini terasa sangat berbeda. sangat spesial. Tanya kenapa?. Ternyata eh ternyata si bapak dapet bonus dari kantornya. <br />
Oh ya, belum diceritain ne hal-ihkwal bapak Bingo. Beliau adalah seorang pria telah menikah, umur 37 tahun, No.KTP 001879xxxxxx, kadaluarsa 5 tahun.<br />
Beliau bekerja sebagai seorang polisi gagah perkasa pembela nusa bangsa yang menyerahkan segenap jiwa raganya tanpa derai air mata dan tanpa tanda jasa, tapi gaji plus tunjangan tetep lah diatas UMR.<br />
Saat itu, akan ada pergantian Kepala Polisi Tingkat Kabupaten ato biasa disebut Kepala Polisi Tingkat Kabupaten (bedanya opo toh rek...). Sebut saja KPTK, atau biar lebih kemasa-kinian disebut "Kepentok" <br />
Nah, Kepentok lama sudah menghabiskan masa baktinya selama lima tahun.<br />
Sebagai bentuk penghargaan, maka di saat sebelum serah terima jabatan dipeluknya lah setiap personil kepolisian, kecuali yang wanita. Bisa-bisa Kepentok lama juga bakal serah terima kain kafan.<br />
Di gelarlah acara perpisahan. Diikuti oleh band lokal yang mimpinya menjadi band ternama ibukota belum kesampean, berharap ada produser yang menyaksikan performa mereka. Selain itu, ada acara Makan Akbar. Inilah sebenarnya inti acara yang ditunggu para personil, terutama buat para suami yang uang bulanannya dipotong oleh istrinya. Ngirit boook.<br />
Hingga sampai lah, pada acara yang mengundang tangis sedih dimana Kepentok lama berpidato untuk yang terakhirnya.<br />
<a href="http://darunnajah-cipining.com/wp-content/uploads/97041240813951PidatoB.Melayu-PICC1088.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://darunnajah-cipining.com/wp-content/uploads/97041240813951PidatoB.Melayu-PICC1088.jpg" width="320" /></a><span style="color: red;">Kepentok Lama : Saudaraku sebangsa setanah air</span><br />
<div style="color: lime;">Para Personi : hiks..hiks, ehuuuu.....T.T, </div><div style="color: red;">Kepentok Lama : tibalah saatnya bagi saya untuk blabla kadabra dubidubidu damdam.</div><div style="color: lime;">Para Personil : hiks..hiks, ehuuuu.....T.T</div><div style="color: red;">Kepentok Lama : Untuk itu, saya akan memberikan bonus bagi setiap personil tetap.</div><div style="color: lime;">Para Personil : Heehaw....horeee....Mantabs </div><div style="color: lime;">gan....*ekspresi sontak berubah</div><div style="color: red;">Kepentok Lama : hiks..hiks..ehuuuu....huuuuuu.... huaaaaaa.....T.T T.T</div><div style="color: orange;">Asisten Kepentok: yang sabar ya bosss......</div><br />
Begitulah alkisah Bapak Bingo mendapat bonus. Nah si Bapak berikrar sebelumnya kepada anaknya Pat tuk biaya jalan-jalan sekolahnya. Yah, benang merahnya Pat memecahkan celengan karena niatnya mw pake duit sendiri tuk acara sekolah, diantaranya, uang transport + penginapan + cemilan. Namun, uangnya tidak cukup. Merasa kasihan dengan anaknya sendiri, si bapak turut menghibahkan uang bonus kepada anaknya. Senanglah si Pat, tersenyum lah si emak, puaslah si bapak, mencret lah si Bingo *overdosis makan cabe.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">- To be continued - </div>Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-51601487714385782482010-11-16T04:07:00.000-08:002011-06-12T02:41:07.771-07:00Segelas Kopi - Hari Raya Idul Adha 1431H<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://sipp.pu.go.id/berita/beritapic/beritapic82.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="207" src="http://sipp.pu.go.id/berita/beritapic/beritapic82.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div style="background-color: cyan; color: red;">Assalamu'alaikum Wr.Wb para blogger........</div>Pada kali ini, Sang Pembual menorehkan Segelas Kopi dalam momen istmewa yang akan dirayakan oleh umat muslim. Hari dimana jutaan umat melaksanakan rukun islam haji berjuang mendapat ridhaNya ditanah suci. Sementara umat islam lainnya melaksanakan ibadah qurban.<br />
Sang Pembual ingin membagikan kisah yang diperoleh dari salah seorang teman yang sangat menyentuh dan indah. Untuk itu, Sang Pembual berterima kasih kepada teman tesebut atas cerita yang dia bagikan. Sekali lagi terima kasih. Berikut ceritanya:<br />
<br />
Menitikkan Air Mata Membaca Kisah Qurban Bu Sumi<br />
<br />
Kisah ini terjadi ± tahun 1995, sudah cukup lama memang,<br />
namun setiap ingin memasuki I’dul Adha saya selalu<br />
teringat dengan kejadian yang pernah saya alami ini, dan sampai saat ini saya tidak pernah melupakannya.<br />
<br />
Awalnya saat saya sedang menjajakan dagangan bersama teman (kami berempat waktu<br />
itu), kami mengeluh karena sudah 3 hari kami berdagang baru 6 ekor yang<br />
terjual, tidak seperti tahun sebelumnya, biasanya sudah puluhan ekor laku<br />
terjual dan hari raya sudah didepan mata (tinggal 2 hari lagi). Kami cukup<br />
gelisah waktu itu. Ketika sedang berbincang salah seorang teman mengajak saya<br />
untuk sholat ashar dan saya pun bersama teman saya berangkat menuju masjid yang<br />
kebetulan dekat dengan tempat kami berjualan. Setelah selesai sholat, seperti<br />
biasa saya melakukan zikir dan doa. Untuk saat ini doa saya fokuskan untuk<br />
dagangan saya agar Allah memberikan kemudahan semoga kiranya dagangan saya<br />
laku/ habis terjual.<br />
<br />
Setelah selesai saya dan teman kembali bergegas untuk kembali ke tempat kami<br />
jualan, dari kejauhan kami melihat ditempat kami berjualan banyak sekali orang<br />
disana dan terlihat teman kami yang berada disana kesibukan demi melayani calon<br />
pembeli. Akhirnya saya dan teman saya berlari untuk cepat membantu melayani<br />
teman kami. Alhamdulillah pada saat itu sudah ada yang membeli beberapa ekor<br />
kambing. “Terima kasih Ya Robb, Engkau telah mendengar dan menjawab doa kami”,<br />
Syukur saya dalam hati.<br />
<br />
Namun setelah semuanya terlayani dan keadaan kembali normal, saya melihat<br />
seorang ibu-ibu sedang memperhatikan dagangan kami, seingat saya ibu ini sudah<br />
lama berada disitu, pada saat kami sedang sibuk ibu ini sudah ada namun hanya<br />
memperhatikan kami bertransaksi. Saya tegur teman saya “Ibu itu mau beli ya ?<br />
dari tadi liatin dagangan terus, emang gak ditawarin ya ?, <br />
sepertinya dari tadi udah ada disitu. Kayaknya Cuma liat-liat aja, mungkin lagi nunggu bus kali. <br />
Jawab teman singkat. Memang sih kalau dilihat dari pakaiannya sepertinya gak akan beli <br />
( mohon maaf.. ibu itu berpakaian lusuh sambil menenteng payung lipat ditangan kanannya)<br />
kalau dilihat dari penampilannya tidak mungkin ibu itu ingin berqurban.<br />
<br />
Namun saya coba hampiri ibu itu dan coba menawarkan. “Silahkan bu dipilih<br />
hewannya, ada niat untuk qurban ya bu ?. Tanpa menjawab pertanyaan saya, ibu<br />
itu langsung menunjuk, “Kalau yang itu berapa bang ?” Ibu itu menunjuk hewan<br />
yang paling murah dari hewan yang lainnya. Kalau yang itu harganya Rp.<br />
600.000,- bu, jawab saya. Harga pasnya berapa bang ?, gak usah tawar lagi ya<br />
bu... Rp. 500.000 deh kalau ibu mau. Fikir saya memang dari harga segitu<br />
keuntungan saya kecil, tapi biarlah khusus untuk ibu ini. “Uang saya Cuma ada<br />
450 ribu, boleh gak”. Waduh... saya bingung, karena itu harga modal kami,<br />
akhirnya saya berembug dengan teman yang lain. “Biarlah mungkin ini jalan<br />
pembuka untuk dagangan kita, lagi pula kalau dilihat dari penampilannya<br />
sepertinya bukan orang mampu, kasihan, hitung-hitung kita membantu niat ibu itu<br />
untuk berqurban”. Sepakat kami berempat. “Tapi bawa sendiri ya.. ?” akhirnya si<br />
ibu tadi bersedia, tapi dia minta diantar oleh saya dan ongkos bajaj-nya dia<br />
yang bayar dirumah. Setelah saya dikasih alamat rumahnya si ibu itu langsung<br />
pulang dengan jalan kaki. Saya pun berangkat.<br />
<br />
Ketika sampai di rumah ibu tersebut. Subhanallaah..... Astaghfirullaah.....<br />
Alaahu Akbar, merinding saya, terasa mengigil seluruh badan saya demi melihat<br />
keadaan rumah ibu tersebut. <br />
<br />
Ibu itu hanya tinggal bertiga dengan orang tuanya (ibunya) dan satu orang anaknya<br />
di rumah gubuk dengan berlantai tanah dan jendela dari kawat. Saya tidak<br />
melihat tempat tidur/ kasur, yang ada hanya dipan kayu beralas tikar lusuh.<br />
Diatas dipan sedang tertidur seorang perempuan tua kurus yang sepertinya dalam<br />
kondisi sakit. “Mak ... bangun mak, nih liat Sumi bawa apa” (oh ternyata ibu<br />
ini namanya Sumi), perempuan tua itu terbangun dan berjalan keluar. “Ini ibu<br />
saya bang” ibu itu mengenalkan orang tuanya kepada saya. Mak Sumi udah beliin<br />
kambing buat emak qurban, ntar kita bawa ke Masjid ya mak. Orang tua itu kaget<br />
namun dari wajahnya terlihat senang dan bahagia, sambil mengelus-elus kambing<br />
orang tua itu berucap, Alaahu Akbar, Alhamdulillaah, akhirnya kesampaian juga<br />
emak qurban. <br />
<br />
“Nih bang duitnya, maaf ya kalau saya nawarnya telalu murah, saya hanya kuli<br />
cuci, saya sengaja kumpulkan uang untuk beli kambing yang mau saya niatkan buat<br />
qurban ibu saya. Aduh GUSTI....... Ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan<br />
dengan hambaMU yang satu ini. HambaMU yang Miskin Harta tapi dia kaya Iman.<br />
Seperti bergetar bumi ini setelah mendengan niat dari ibu ini. Rasanya saya<br />
sudah tidak sanggup lagi berlama-lama berada disitu. Saya langsung pamit<br />
meninggalkan kebahagiaan penuh keimanan mereka bertiga. <br />
<br />
“Bang nih ongkos bajajnya.!, panggil si Ibu, “sudah bu cukup, biar ongkos bajaj<br />
saya yang bayar. Saya cepat pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah<br />
basah, karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah yang sudah mempertemukan<br />
saya dengan hambaNYA yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin<br />
memuliakan orang tuanya. <br />
<div style="color: cyan; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: large;">SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1431H</span></div><div style="color: cyan; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: large;">LABBAIKALLAHUMMA LABBAIK</span></div><span style="font-size: large;"><span style="color: cyan; font-family: "Courier New",Courier,monospace;">SELAMAT BERQURBAN</span></span>Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-8901334041756045742010-11-11T05:35:00.000-08:002011-06-12T02:41:28.304-07:00Chapter 02 - IlmuMu Bagai PunggungMuSenangnya kali ini Sang Pembual kembali mendapatkan kesempatan untuk menorehkan isi dalam benak yang telah tertahan lama. Anda benar....Membual...Perbualan tak dapat dipisahkan dari dinamika dan signifikansi realita kehidupan yang saya miliki, di samping nonton Crayon Shinchan, Nyuci + Njemur Baju x Mukul Kasur - Nyemir Rambut , dan Mijit Pelanggan. Tanpa berleha-leha karena bisa bikin kutu air (ga nyambung), mari kita lanjutkan kisah-kasus Bingo, anak tampan yang sangat menawan karena suka bikin greget para perawan berikut ini.<br />
<br />
<br />
"Rambut udah klimis,,,pakaian udah rapi,,,temulawak buat jaga kesehatan udah diminum,, apalagi ya?"<br />
<br />
Si Bingo neh ceritanya mau masuk sekolah kanak-kanak, makanya doi pade nge-pose di depan cermin WC buat mastiin bahwa penampilannya overall telah memenuhi SNI. Maklum saja, kalau tidak dipersiapkan bisa mengganggu kemashlahatan umat. Merasa telah mirip artis penyanyi dangdut kondang, Bingo segera mengambil tas kesayangan yang telah dibeli ibunya. Tas ini memiliki nilai perjuangan yang tinggi. Jika Presiden Soekarno memiliki tongkat mistisnya, Sunan Kalijaga memiliki wayang, Mandra memiliki oplet, dan Bapak Muhsin memilki istri tiga (siapa tuh?), maka Bingo memiliki Tas Kamen Rider, berwarna merah hati kehijau-hijauan dengan corak bintik-bintik zebra dari kulit badak bercula yang diambil langsung dari Gunung Everest (Badak paan tuh?). Inilah tas pertama yang senantiasa menemani hidupnya dalam suka maupun duka.<br />
<br />
<br />
Si Ibu, guru pemberani yang menjadi inspirator bagi Bingo untuk menjadi perampok, eh bukan, jadi orang yang berguna bagi nusa bangsa pun tak lupa memberikan sepatah, dua patah kata kepada Bingo.<br />
<br />
Satu Patah : <br />
<br />
Mak: "Nak, tak terasa kau sudah tumbuh besar, sekarang saatnya kau merasakan hidup yang sebenarnya. Dunia luar sekarang menantimu. Jadilah anak yang kuat dan pintar sebagaimana ibu dulu yang pernah juara karapan sapi dan juara jemur baju tercepat se-kelurahan."<br />
<br />
Bingo: "Iya mak, bingo janji deh buat abah-emak bangga. Bingo akan menjadi anak yang lebih baik dan lebih hebat. Pasti Bingo bisa menjadi juara karapan beruang kutub dan juara ambil jemuran tercepat se-kabupaten."<br />
<br />
Dua Patah :<br />
<br />
Mak : "Bagus Nak, hormati gurumu sayangi teman, itulah tandanya murid berprestasi."<br />
<br />
Bingo : "Believe me Mak, serahkan pada ahlinya"<br />
<br />
Kemudian, Bingo pun mencium tangan emaknya sebelum akhirnya pergi menuju TK yang telah beruntung menerima dirinya. <br />
<br />
<br />
Waktu itu hari Senin, Pukul 09.55, TK Bual Sentosa dipenuhi oleh siswa-siswa baru ditambah pedagang batagor dan es krim yang memang jeli melihat pasar strategis dalam rangka meningkatkan neraca perdagangannya.<br />
<br />
Tak ada wajah yang ku kenal. Dimana ini? Apakah aku berada di tempat yang salah? Apa yang sedang aku lakukan di sini. Oh tidak, Oh no.<br />
<br />
<br />
<br />
Tiba-tiba tangan si Bingo ditarik oleh seorang ibu setengah baya setengah sura. Oh, ternyata si ibu orang Surabaya yang merantau ke Sumatera Barat karena sudah terbelit utang yang menumpuk sehingga merasa harus kabur dari kejaran tukang kredit. Bu Sumi namanya. Suaminya orang Batak bernama Bapak Ranto, seorang pria berdedikasi tinggi, baju favorit kemeja panjang dengan lengan berlipat yang senantiasa mengantarkan istrinya setiap hari. Bu Sumi adalah orang yang ramah, tampak pada percakapan berikut:<br />
<br />
"Mat pagi, siswa baru ya,,? Ayo baris-baris di depan kelas. Prok-prok, dibantu yak."<br />
<br />
<br />
<br />
Senyum itu, suara itu, perasaan itu, pandangan itu, pedagang batagor itu, semuanya jelas. Begitu banyak misteri yang sekelebat merasuk k benakku setelah selama ini cuma diisi Crayon Shinchan, Nyuci + Njemur Baju x Mukul Kasur - Nyemir Rambut , dan Mijit Pelanggan. Inikah dunia, inikah hidup. Benar, banyak hal yang mesti ku ungkap. <br />
<br />
<br />
<br />
Pada saat pelajaran dimulai, Bingo mencari buku tulis di dalam tasnya yang juga berisi Majalah Femina, Majalah Kuliner Ringan, Daftar belanja bulan lalu (hah?). Membuka halaman pertama di buku tulisnya, Bingo pun terkaget. Ada tulisan "IlmuMu Bagai PunggungMu". Apa maksudnya ini? Siapa gerangan yang menulisnya? Bagaimana ini terjadi? Siapa peran pengganti Shireen Sungkar dalam Cinta Fitri? (kaga nyambung).<br />
<br />
<div style="text-align: right;">-To Be Continued- </div>Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-72671784710311568762009-10-13T15:43:00.000-07:002011-06-12T02:43:13.748-07:00Chapter 01 - KemunculanCerita ini bermula dari kemunculan seonggok daging yang dilapisi kulit tipis dengan raungan yang melengking (makhluk apaan tuh ya..???)....<br />
pokoke bayi mungil yang tampan dan mempesona......<br />
<br />
Namanya Bingo......(haha......tampan-tampan namanya yang bukan-bukan)<br />
<br />
eits...ini nama samaran aja lho....yang jelas masih dalam spesies Homo Sapien alias orang. Jangan mikir macem2 dlu ya....<br />
<br />
Kelahiran "The Chosen" (biar keren dikit ceritanye) ada di suatu tempat yang dirahasiakan dan pada waktu yang tak boleh disebutkan. (Eh...niat ga sih bikin ceritanya....Tek-Tek kepala sang pembual gedek ditonjok)<br />
<br />
Maapin ya....karna ingin menjaga netralitas agar tidak berbau SARA....cuman klue nya sih suatu tempat di Sumatera yang atap rumahnya berfungsi untuk menahan petir, mecahin balon, ama cadangan untuk ibu-ibu yang pengen jahit kalo jarumnya abis......tau ga????klo ga cari di google....<br />
<br />
Balik ke si Bingo.....anak ke-2 dari pasangan suami-istri yang lagi pengen dapet anak cowo....katanya biar ada yang bisa benerin genteng rumah klo ada yang bocor trus si kakak, namanya si Pat (3 tahun 4 bulan 3 hari 2 malam) pengen dapat adek laki-laki. Niatnya beda, pengen makeover adeknya biar mirip tokek....ondeh-ondeh, malang nian nasibmu Bingo.<br />
<br />
Tapi yang jelas, Bingo akan menjadi penghias keluarga yang terbilang cukup sederhana ini. menggantikan ikan mas koki yang udah wafat satu minggu sebelum kelahiran Bingo.... eet dah benar-benar dunia yang kejam....Bagi keluarga Indonesia, jangan ditiru yah.....<br />
<br />
Hidup Bingo selalu diwarnai tawa ceria, haru bahagia, senyum canda, dan gelora asmara (eh bung, masih bayi tau)<br />
Bangun Tidur, Tidur lagi (diiringi alunan syahdu Mbah Surip) menggambarkan kehidupan yang dijalani si Bingo selama masih pake popok.<br />
Tapi ada satu hal yang bikin geleng-geleng. Si Bingo selalu ingin mengkonsumsi susu swalayan bukan ASI dengan kisaran harga mulai Rp 50.000 ke atas (produk bermutu)<br />
<br />
klo ga segitu, dia ga mau minum....Sumpah ne anak, udah dekil, keriting, bengkak, idup lagi trus asupan gizinya super royal...Ampun deh.... Tapi ga pa pa, asalkan ga minum wiskie, tequilla, ama wine...Bisa kutilan tujuh turunan tuh kerongkongan si Bingo....<br />
<br />
Namun, alhasil si Bingo tumbuh menjadi anak yang sehat, tubuh kuat, otak kumat, eh bukan, otak cerdas maksudnya.<br />
<br />
Jadi, ceritanya loncat ke saat si Bingo berumur 6 tahun di saat-saat dia akan di amankan di sekolah kanak-kanak. Soalnya pas bayi idupnya monoton kayak lagu Mbah Surip, so ga perlu di ulas lebih mendalam.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">--To Be Continued--</div>Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1023600352068473966.post-74969227126230228092009-03-11T23:26:00.000-07:002011-06-12T02:43:43.880-07:00InTrOduksiHalo para bloglover yang saya hormati (bwt cowo) dan yang saya sayangi (bwt cewe). Izinkanlah saya "Sang Pembual" untuk meyampaikan bualan saya yang, maaf, mungkin bikin anda mual.<br />
Bualan ini saya kemas dengan begitu mendalam dengan mengangkat hal-hal yang dianggap tabu menjadi layak dan patut untuk diperbualkan....semuanya akan dikupas secara tajam...setajam piso cukur...Nukleusnya (ato intinya) saya memberikan kumpulan cerita yang akrab di telinga, mata, hidung, rambut, kaki semampai, selangkangan, hingga sumsum tulang belakang anda semua.<br />
<br />
Cerita yang berjudul "Rantauan di Metropolitan" karya Sang Pembual Edisi Pertama Belum Ada Jilid dan Belum Dirilis (loh???) menuangkan unsur-unsur fiktif dan naratif belaka dan apabila terdapat kemiripan nama tokoh, tempat, dan cerita maka jangan di masukin ke dalam hati.<br />
<br />
Jika ada yang ingin memberikan kritik, saran, tanggapan, komen, dan satu bungkus nasi padang Sang Pembual akan merasa sangat senang sekali. Kirimnya gak perlu pake perangko (hemat kertas) ataupun tukang pos (biar tukang pos ngirit BBM). Langsung ke sini aja ato pesbuk eke..<br />
Oke.....<br />
Tunggu setiap ceritanya ya karena ceritanya akan menggoncang dunia dan sisi kemanusiaan kalian.Teuku Ben Johar Rajo Batuahhttp://www.blogger.com/profile/02961687506980521061noreply@blogger.com2